begin to learnto recognizethemselves,,,like thingsare fun,,wantmoreaway fromgrief,do notwant to alwaysfeelguilty andmore appreciative ofsolitude..g
aku punya adik kecil,, semuanya menyenangkan .. senang bisa memperkenalkan diri dalam dunia baru yang semakin hari jengkal ini telah sampai ke cahaya panas .. semoga perkenalan ini bisa menumbuhkan rasa pertemanan..
Karena dianggap sudah cukup umur, Mina dan Lina dipanggil ibu
mereka untuk membicarakan rencana perkawinan kakak-beradik itu.
“Kalian sudah cukup dewasa. Sudah waktunya kalian membangun rumah
tangga,” kata sang ibu.
“Kami mau dikawinkan dengan satu syarat,” kata Mina dan Lina.
“Apa syaratnya?”
“Karena kami kakak-beradik, suami kami juga harus kakak-beradik.”
Sang ibu tahu, itu adalah cara mereka menolak perkawinan. Menurut
Mina dan Lina, perkawinan membuat orang kehilangan segala sesuatu yang mereka
cintai: orang tua, teman, sanak-saudara, bahkan kampung halaman.
Demikianlah, karena tak ada laki-laki kakak-beradik yang
menyunting Mina dan Lina, mereka tak kunjung menikah. Waktu pun terus berlalu.
Ibu Mina dan Lina meninggal karena usia yang semakin tua. Sepeninggal ibunya,
gadis kakak-beradik itu tinggal bersama dengan paman mereka.
Pada suatu hari, sekelompok bajak laut menculik Lina. Pemimpin
bajak laut itu ingin memperistri Lina. Lina menolak dan meronta sekuat tenaga.
Penculikan itu diketahui oleh Mina. Karena tak ingin terpisah dari
adiknya, Mina bertekad menyusul Lina. Dengan perahu yang lebih kecil, Mina
mengejar perahu penculik Lina. Teriakan orang sekampung tak dihiraukannya. Mina
terus mengejar sampai tubuhnya tak kelihatan lagi.
Tiba-tiba mendung datang. Tak lama kemudian hujan pun turun.
Halilintar menggelegar, petir menyambar-nyambar. Orang-orang berlarian ke rumah
masing-masing. Ombak bergulung-gulung. Menelan perahu penculik Lina, menelan
Lina, menelan Mina, menelan semuanya.
Ketika keadaan kembali normal, orang-orang dikejutkan oleh dua
pulau yang tiba-tiba muncul di kejauhan. Mereka yakin, pulau itu adalah
penjelmaan Mina dan Lina. Kedua pulau itu diberi nama Pulau Sekijang Bendera
dan Sekijang Pelepah, tetapi kebanyakan orang menyebutnya Pulau Kakak-Beradik.